BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan,
organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Pendidikan juga dirancang
dari tahap perencanaan, organisasi kemudian pelaksanaan dan akhirnya monitoring
dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan mengetahui bagaimana kondisi Pendidikan
tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Tulisan ini akan membahas
mengenai pengertian evaluasi Pendidikan, pentingnya evaluasi Pendidikan dan
masalah yang dihadapi dalam melaksanakan evaluasi Pendidikan. Dalam
evaluasi Pendidikan mempunyai ukuran keberhasilan yang dikenal istilah Karakter. Karena
dalam evaluasi Pendidikan kedudukan Karakter sangat penting maka perlu
dibicarakan secara mendalam.[1]
Beranjak dari hal tersebut, “Karakter mengevaluasi Pendidikan” kiranya
menjadi pembahasan dalam penulisan makalah ini.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Karakter?
2. Bagaimana cara mengevaluasi Pendidikan?
3. Bagaimana Karakter untuk
mengevaluasi Pendidikan ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Karakter
Istilah Karakter dalam penilaian sering juga dikenal dengan kata tola ukur,
atau standar.dari nama-nama yang digunakan tersebut dapat segera dipahami bahwa
Karakter, tolak ukur, atau standar, adalah sesuatu yang digunakan sebagai
patokan atau batas minimal untuk seesuatu yang diukur. Karakter atau standar
dapat disamakan dengan “takaran”. Jika untuk mengetahui berat
beras digunakan timbangan, panjangnya benda yang digunakan adalah meteran maka,
Karakter atau tolak ukur digunakan untuk menakar kondisi objek yang dinilai.[2]
Tentang batas yang ditunjuk oleh Karakter, sebagian orang mengatakan bahwa
tolak ukur adalah ”batas atas”, artinya, batas maksimal yang harus
dicapai. Sementara orang lainnya mengatakan bahwa tolak ukur atau Karakter
adalah batas bawah, yaitu batas minimal yang harus dicapai. Dapat disimpulkan
bahwa Karakter atau tolak ukur itu bersifat jamak, karena menunjukkan batas
atas dan batas bawah, sekaligus batas-batas diantaranya. Dengan demikian Karakter
menunjukakan tingkatan dan ditunjukkan
dalam bentuk kata keadaan atau predikat.
Permasalahan Karakter evaluasi Pendidikan adalah aturan tentang bagaimana
menentukan peringkat-peringkat kondisi sesuatu atau rentangan-rentangan nilai,
agar data yang diperoleh dapat dipahami oleh orang lain dan bermakna dalam
mengambil keputusan dalam rangka menentukan kebijakan lebih lanjut. Jika
evaluator tidak berniat membuat Karakter khusus sebaiknya menggunakan Karakter
yang sudah lazim yang dikenal oleh umum misalnya skala 1 sampai 10 atau skala 1
sampai 100.
B. Mengevaluasi
Pendidikan
Pemahaman mengenai pengertian evaluasi Pendidikan dapat berbeda-beda. Sesuai
dengan pengertian Pendidikan yang bervariasi menurut para pakar Pendidikan. Oleh
karena itu, penulis mencoba menjabarkan definisi dari evaluasi dan definisi
dari Pendidikan secara per kata sehingga lebih mudah untuk memahami evaluasi Pendidikan.
Pengertian evaluasi menurut joint committee, 1981 ialah penelitian
yang sistematik atau yang teratur tentang manfaat atau guna beberapa obyek.[3]
Purwanto dan Atwi Suparman, 1999 mendefinisikan evaluasi adalah proses
penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk
membuat keputusan tentang suatu program. Rutman and Mowbray 1983
mendefinisikan evaluasi adalah penggunaan metode ilmiah untuk menilai
implementasi dan outcomes suatu program yang berguna
untuk proses membuat keputusan. Chelimsky 1989 mendefinisikan evaluasi adalah
suatu metode penelitian yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi
dan efektifitas suatu program.
Dari definisi evaluasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah
penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi
dan efektifitas suatu program.1,2,3 Sedangkan pengertian Pendidikan
adalah :
a. Pendidikan
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional);
b. Seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran serta metode
yang digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
725/Menkes/SK/V/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di bidang
Kesehatan.).
c. Pendidikan
tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan
kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi
(Pasal 1 Butir 6 Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Pendidikan
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa);
d. Menurut
Grayson (1978), Pendidikan adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran
(out- comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran. Perencanaan
tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi, sehingga
memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran
(Materi di dalam Pendidikan harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals)
dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Sedangkan
menurut Harsono (2005), Pendidikan merupakan gagasan pendidikan yang
diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, Pendidikan berarti track atau
jalur pacu. Saat ini definisi Pendidikan semakin berkembang, sehingga yang
dimaksud Pendidikan tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh
program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan. [4]
Dari pengertian evaluasi dan Pendidikan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa
pengertian evaluasi Pendidikan adalah penelitian yang sistematik tentang
manfaat, kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari Pendidikan yang diterapkan.
Atau evaluasi Pendidikan adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan
data yang valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang Pendidikan yang
sedang berjalan atau telah dijalankan.
Evaluasi Pendidikan ini dapat mencakup keseluruhan Pendidikan atau
masing-masing komponen Pendidikan seperti tujuan, isi, atau metode pembelajaran
yang ada dalam Pendidikan tersebut.Secara sederhana evaluasi Pendidikan dapat
disamakan dengan penelitian karena evaluasi Pendidikan menggunakan penelitian
yang sistematik, menerapkan prosedur ilmiah dan metode penelitian. Perbedaan
antara evaluasi dan penelitian terletak pada tujuannya. Evaluasi bertujuan
untuk menggumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk bahan penentuan
keputusan mengenai Pendidikan apakah akan direvisi atau diganti. Sedangkan
penelitian memiliki tujuan yang lebih luas dari evaluasi yaitu menggumpulkan,
menganalisis dan menyajikan data untuk menguji teori atau membuat teori baru.
Fokus evaluasi Pendidikan dapat dilakukan pada outcome dari Pendidikan
tersebut (outcomes based evaluation) dan juga dapat pada komponen Pendidikan
tersebut (intrinsic evaluation). Outcomes based evaluation merupakan
fokus evaluasi Pendidikan yang paling sering dilakukan. Pertanyaan yang muncul
pada jenis evaluasi ini adalah “apakah Pendidikan telah mencapai tujuan yang
harus dicapainya?” dan “bagaimanakah pengaruh Pendidikan terhadap suatu
pencapaian yang diinginkan?”. Sedangkan fokus evaluasi intrinsic
evaluation seperti evaluasi sarana prasarana penunjang Pendidikan,
evaluasi sumber daya manusia untuk menunjang Pendidikan dan karakteristik
mahasiswa yang menjalankan Pendidikan tersebut.
C. Karakter
Untuk Mengevaluasi Pendidikan
Secara garis besar ada dua macam Karakter, yaitu Karakter kuantitaf dan
Karakter kualitatif.
1) Karakter
kuantitatif
Karakter kuantitatif sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu;
a) Karakter kuantitatif
tanpa pertimbangan
Karakter yang disusun hanya memperhatikan rentangan bilangan tanpa
mempertimbangkan apa-apa dilakukan dengan membagi rentangan bilangan contoh;[5]
Kondisi maksimal yang
diharapkan atau prestasi belajar belajar diperhitungkan 100 persen. Jika
penyusun menggunakan 5 kategori nilai maka antara 1 persen dengan 100 persen di
bagi rata sehingga menghasilkan kategori sebagai berikut;
1) Nilai
5 (baik sekali) jika mencapai 81 – 100 persen
2) Nilai
4 (baik) jika mencapai 61-80 persen
3) Nilai
3 (cukup) jika mencapai 41-60 persen
4) Nilai
2 (kurang) jika mencapai 21-40 persen
5) Nilai
1 (kurang sekali) jika mencapai kurang 21 persen
a) Karakter kuantitatif
dengan pertimbangan
Adakalanya beberapa hal kurang tepat jika Karakter kuantitaf dikategorikan
dengan membagi begitu saja rentangan yang ada menjadi rentangan yang sama rata.
Sebagai contoh nilai di beberapa perguruan tinggi untuk menentukan nilai dengan
huruf, seperti A, B, C, D dan E. bagaimana menentukan nilai untuk masing-masing
huruf mengacu pada peraturan akademik berdasarkan besarnya prestasi pencapaian
tujuan belajar sebagai berikut:
1) Nilai A : rentangan
80-100 persen
2) Nilai B : rentangan
66-79 persen
3) Nilai C : rentangan
56-65 persen
4) Nilai D : rentangan
40-50 persen
5) Nilai E : kurang dari
40 persen
2) Karakter kualitatif
Yang dimaksud Karakter kualitatif adalah Karakter yang dibuat
tidak menggunakan angka-angka. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan Karakter
kualitatif adalak indikator dan dikenai adalah komponen.[6]
Seperti halnya Karakter kuantitatif, jenis kiteria kualitatif juga dibedakan
menjadi dua yaitu: Karakter kualitatif dengan tanpa pertimbangan dan Karakter
kualitatif dengan pertimbangan.
a) Karakter kualitatif
tanpa pertimbangan
Dalam menyusun Karakter kualitatif tanpa pertimbangan, penyusun Karakter
tinggal menghitung banyaknya indikator dalam komponen, yang dapat memenuhi
persyaratan dari penjelasan dan program tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1) Komponen
adalah unsur pembentuk Karakter program
2) Indikator
adalah unsur pembentuk komponen
b) Karakter kualitatif
dengan pertimbangan
Dalam menyusun Karakter terlebih dahulu tim evaluator perlu merundingkan jenis Karakter
mana yang akan digunakan, yaitu memilih Karakter dengan pertimbangan maka
tentukan indikator mana yang mana diprioritaskan atau dianggap lebih penting
dari yang lain. Karakter kualitatif dengan pertimbangan disusun melalui dua
cara yaitu:
1. Mengurutkan indikator
Jika penyusun memilih Karakter kualitatif dengan mengurutkan indikator dengan
prioritas maka dihasilkan Karakter kualitatif sebagai berikut;
a) Nilai
5 jika memenuhi semua indikator
b) Nilai
4 jika memenuhi d atau c, dan d atau e
c) Nilai
3 jika memenuhi salah satu dari b atau c saja, dan salah satu dari d atau a
d) Nilai
2 jika memenuhi salah dari 4 indikator
e) Nilai
1 jika tidak ada satupun indikator yang memenuhi
2. Dengan menggunakan pembobotan
Selain mempertimbangkan indikator sebagai unsur untuk menentukan geradasi nilai
dalam Karakter, ada juga cara lain yang dapat digunakan evaluator dalam
menentukan nilai, yaitu pembobotan.[7]
Kalau sudah ditentukan pembobotannya, kini para penilai tinggal memilih akan
menggunakan skala beberapa dalam menilai objek mungkin skala 1 sampai 3, 1 - 4
atau 1-5 bahkab seperti yang lazim yang digunakan di sekolah yaitu skala 1-10,
Terserah saja. Yang penting adalah proses pada waktu menentukan nilai akhir.
BAB III
P E N U T U P
Kesimpulan
1. Istilah
Karakter dalam penilaian sering juga dikenal dengan kata tola ukur, atau
standar. dari nama-nama yang digunakan tersebut dapat segera dipahami bahwa Karakter,
tolak ukur, atau standar, adalah sesuatu yang digunakan sebagai patokan atau
batas minimal untuk seesuatu yang diukur[8].
2. Evaluasi
adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan,
implementasi dan efektifitas suatu program
3. Karakter untuk
mengevaluasi Pendidikan
Secara garis besar ada
dua macam Karakter, yaitu kritera kuantitaf dan kritera kualitatif.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi dan Abdul jabar, Safruddin. Evaluasi program pendidikan, PT bumi
Aksara Cet. II 2007
Wayan
Nurkancana dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, PT Usaha Nasional, 2007
Sudijono,
Anas.1995. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Yokyakarta, PT Raja Grafindo Persada
Arikunto
Suharsimi. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara 2006
http://pustakaazham.blogspot.com/2012/04/evaluasimerupakan-bagian-dari-sistem.html
[1]
Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan
[2] Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan
[3] Evaluasi program
pendidikan
[4] Evaluasi program pendidikan
[5] Evaluasi Pendidikan
[6] Evaluasi Pendidikan
[7] Pengantar Evaluasi Pendidikan
[8]
http://pustakaazham.blogspot.com/2012/04/evaluasimerupakan-bagian-dari-sistem.html
0 Komentar untuk "MAKALAH MENGEVALUASI KARAKTER PENDIDIKAN"