Hadhy Ghathan

Menyajikan berberapa artikel yang di butuhkan bagi siswa

Blog Archive

Powered by Blogger.

Labels

Popular Posts

Gallery

Follow us on FaceBook

About

Popular Posts

Resensi Buku : "BIDADARI-BIDADARI SURGA"



Resensi Buku : "BIDADARI-BIDADARI SURGA"

Latar Belakang Buku/Karya
    1.1 Judul: Bidadari-Bidadari Surga
    1.2 Penulis: Tere-liye
    1.3 Penerbit: Republika
    1.4 Diterbitkan: 2008
    1.5 Tebal Halaman: vi+368 halaman
    1.6 Tema:Pengorbanan dan kerja keras melahirkan kesuksesan
    1.7 Harga (Toko): Rp47.500

 Novel ini mengisahkan kehidupan seotang kakak perempuan yang sepanjang hidupnya bekerja keras membiayai kehidupan keluarga dan empat adik-adiknya. Kemiskinan yang membelit keluarga mereka yang sedari kecil sudah menjadi yatim, membuat sang kakak yang bernama Laisa bersumpah akan melakukan apapun untuk adik-adiknya agar mereka tidak selamanya miskin dan bodoh. Tekad itulah yang membuatnya bersikap sangat keras kepada adik-adiknya jika mereka tidak mau bekerja keras untuk belajar dan membantu bekerja di ladang.
Dibalik semua ketegasan sikapnya, kak Laisa sangat mencintai adik-adiknya, dia rela tidak melanjutkan sekolah agar bisa mencari uang untuk menyekolahkan adiknya juga bahkan rela mengorbankan nyawa untuk diterkam harimau demi menyelamatkan nyawa adiknya.
Waktu akhirnya membesarkan adik-adiknya menjadi sosok-sosok yang rupawan dan sukses, sementara kak Laisa tetap tinggal di dusun mereka. Perbedaan diantara merekapun kian mencolok, tidak hanya karena kak Laisa tidak melanjutkan sekolah seperti adik-adiknya tapi juga karena fisiknya sangat berbeda dengan mereka, adik-adiknya semakin tumbuh sedangkan kak laisa semakin jauh tertinggal.
Sampailah saat dimana adiknya telah cukup dewasa untuk berumah tangga, tetapi mereka semua segan untuk melangkahi Kak Laisa. Maka mulailah adik-adiknya berusaha mencarikan jodoh untuk kakak mereka, tapi semuanya berakhir mengecewakan bagi Kak Laisa karena semua laki-laki itu menolaknya hanya karena fisiknya yang tak rupawan seperti adik-adiknya.

Laisa mengerti adik-adiknya tidak ingin melangkahinya, padahal mereka semua sudah memiliki calon pendamping. Laisa sangat mengerti bahwa dirinyalah yang menjadi penghalang kebahagiaan adik-adiknya, dan untuk itu sekali lagi ia dengan keras memaksa adik-adiknya untuk segera menikah dan tidak perlu mempedulikan dirinya.

Waktu berlalu tubuh Laisa yang terbiasa bekerja keras akhirnya rubuh juga digerogoti penyakit yang hanya diketahui oleh ibunya karena Laisa berkeras menyembunyikannya dari adik-adiknya. Dan sampailah saat dimana untuk pertama kali dan terakhir kali dalam hidupnya dia membutuhkan kehadiran adik-adiknya di sisinya. Perjuangan kerasnya selama ini membesarkan dan menjadikan adik-adiknya orang yang hebat sudah selesai, kini adik-adiknya menyaksikan sang kakak yang selalu terlihat keras dan gigih itu terbaring tak berdaya. Dan diiringi kesedihan seluruh penghuni lembah yang menjadi saksi suka duka hidup Kak Laisa, pada suatu sore yang indah Laisa tersenyum untuk selamanya. Laisa kembali ke tempatnya bergabung dengan bidadari-bidadari surga yang lain di sisi Robnya.
Buku ini adalah novel yang sarat makna akan kerja keras, pengorbanan dan penghormatan. Sungguh sebuah rangkaian cerita yang bernilai untuk dibaca.

Jenis Buku/ Karya
“ Bidadari-Bidadari Surga” adalah sebuah karya bentuk karangan berjenis Novel. Karena di dalamnya menceritakan suatu permasalahan dan terdiri dari banyak bagian-bagian cerita yang terpisah sesuai topiknya dan terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Nilai Buku/ Karya
  • Kelebihan
- Tema
Tema dalam Novel ini cukup menarik karena, tema yang digunakan sangat sarat makna akan kerja keras dan pengorbanan sehingga membuat pembaca tertarik untuk membacanya.
- Latar
Latar dalam novel ini, tampak jelas sehingga pembaca dengan mudah memahami bacaan dan tidak perlu meraba-raba kapan dan di mana peristiwa tersebut terjadi baik latar tempat, waktu, dan suasana.
- Sudut pandang
Sudut pandang dalam Novel tersebut, menggunakan sudut pandang orang ketiga, sehingga penulis/pengarang bisa lebih leluasa dalam menuangkan dan mengungkapkan isi pikirannya.
  • Kekurangan
- Gaya Bahasa
Gaya bahasa dalam Novel ini agak memusingkan, misalnya untuk peletakan cara memanggil karakter kunci yang kadang dipanggil Kak, kadang dipanggil Wak, di beberapa tempat agak berantakan. Kurang cocok, lebih tepatnya
- Perwatakan/Penokohan
Watak dalam tokoh novel tersebut lebih diceritakan sempurna (Lebay), seperti tokoh Laisa yang memiliki jiwa rela berkorban diceritakan seakan Laisa memiliki watak yang sangat sempurna. Sedangkan kita ketahui bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia.
- Alur
Alur dalam Novel tersebut, menggunakan alur campuran, dan kebanyakan menceritakan peristiwa yang lalu, yang jika tidak dipahami secara saksama, akan membuat pembaca pusing dan akhirnya mengacaukan alur cerita novel.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Resensi Buku : "BIDADARI-BIDADARI SURGA" "

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top