Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Pati,
Desember 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................................... 1
Daftar Is . . . . . . . . . ... . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..................................... 2
BAB I Pendahuluan
I. 1. Latar Belakang Masalah . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . ....................................... 3
I. 2. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....................................... 3
I. 3. Tujuan Penelitian . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . ...................................... 3
I. 4. Manfaat Penelitian . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . ...................................... 3
BAB II Tinjauan Pustaka . . . . . .
. . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . ..................................... 4
BAB III Metodologi Penelitian . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................................... 6
III. 1. Metode Penelitian . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .................................... 6
III. 2. Alat dan Bahan . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................................... 6
III. 3. Cara Kerja . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..................................... 6
BAB IV Hasil dan Pembahasan . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..................................... 10
IV. 1. Hasil Penelitian . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .................................... 10
IV. 2. Hasil Pembahasan . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . ...................................... 10
BAB V Kesimpulan dan Saran . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..................................... 11
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .................................. 11
BAB I
Pendahuluan
I. 1. Latar Belakang Masalah
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang.
Tumbuhan tumbuh dari kecil menjadi besar dan kemudian menjadi satu individu
yang mempunyai akar, batang dan daun. Pertumbuhan adalah suatu proses
pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible atau
tidak dapat kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan merupakan hasil interaksi
antara faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar).
Pertumbuhan tanaman tidak lepas dari eksternal yang berupa
suhu. Suhu akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Ada tanaman tertentu yang
akan tumbuh dengan baik di tempat yang bersuhu panas, ada yang tumbuh dengan
baik di tempat bersuhu lembab (sedang), dan ada juga yang tumbuh dengan baik
ditempat yang bersuhu dingin.
I. 2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah
pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kacang hijau?
I. 3. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh suhu
terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2. Membandingkan pertumbuhan
kacang hijau yang diletakkan di tempat yang memiliki suhu berbeda.
I.
4. Manfaat Penelitian
1. Mengetahui pengaruh suhu
terhadap pertumbuhan kecambah.
2. Mengetahui suhu yang tepat
bagi optimal bagi pertumbuhan kecambah.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Pengertian perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus
untuk biji tetapi juga dipa-kai untuk bagian tumbuhan lainnya. Secara visual
dan morfologis suatu biji yang berke-cambah, umumnya ditandai dengan
terlihatnya akar atau daun yang menonjol keluar dari biji. Sebenarnya proses
perkecambahan adalah proses fisika saat biji melakukan imbibisi atau penyarapan
air sampai biji ukurannya bertambah melalui mikrofil dan mengaktifkan
enzim-enzim sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia, kerja enzim-enzim
tersebut antara lain mengaktifkan metabolisme biji dengan mensintesis cadangan
makanan sebagai pesediaan makanan pada saat perkecambahan berlangsung yang
dipakai untuk berkecam-bah. Tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain :
1. Air
Air berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan
tidak layu serta sebagai media reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis
dan menjaga kelem-bapan. Bila tanaman kekurangan air, akan mengakibatkan
tanaman menjadi kering, kekurangan nutrisi. Kelebihan air juga tidak baik untuk
tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan terburuk
tanaman akan mati. Agar tana-man dapat tumbuh dengan baik, suhu di lingkungan
tanaman tersebut juga harus ditentukan.
2. Suhu
Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah 30⁰C. Semakin tinggi suhu yang ada di
lingkungan suatu tumbuhan, maka semakin laju transpirasi dan semakin rendah
kandungan air pada tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan
perlakuan tumbuhan pada suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang lebih
panjang dari pada perlakuan tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu
sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan.
Pada Umumnya, tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk
tumbuh dan berkembang dengan baik, yang disebut suhu optimum. Suhu paling
rendah yang masih memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu minimum,
sedangkan suhu paling tinggi yang memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut
suhu maksimum.
Setiap tumbuhan mempunyai suhu minimum, optimal dan maksimum
yang berbeda-beda. Keberadaan suhu ini erat hubungannya dengan kerja enzim.
Jika suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah, enzim akan rusak. (Erlangga, hal.
15)
3. Oksigen
Oksigen tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan pernah
kehabisan oksigen bila hidup di lingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi
sebagai respirasi sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur
hara. Bila oksigen yang tumbuhan dapat hanya sedikit, maka pertumbuhan pada
tumbuhan akan terhambat karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam
tanah.
4.
Cahaya
Faktor terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah
intensitas cahaya. Tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh, akan tumbuh
dengan ciri-ciri : berdaun hijau tua, pertumbuhannya lebih lambat namun
stomatanya berjumlah sedikit namun ukurannya besar, perakarannya tidak terlalu
lebat. Berbeda dengan tanaman yang ditanam di tempat yang mendapatkan banyak
cahaya, maka tanaman itu akan mempunyai ciri-ciri : berdaun hijau muda,
stomatanya akan berjumlah banyak namun berukuran kecil, perakarannya lebih
lebat, dan pertumbuhannya lebih cepat.
Beberapa proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan
oleh cahaya antara lain: perkecambahan, perpanjangan batang, perluasan daun,
sintesis klorofil, gerakan batang, gerakan daun, pembukaan bunga dan dominasi
tunas.
5. Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa kimia sebagai
sumber energi dan sumber materi dari berbagai komponen sel yanng diperlukan
selama pertumbuhan, apabila ada kekurangan terhadap salah satu unsur akan
mengakibatkan kekurangan unsur defisiensi atau mengakibatkan pertumbuhan
menjadi terhambat.
6. Kelembaban
Pada keadaan lembab, banyak air yang diserap oleh tumbuhan
dan sedikit penguapan sehingga mengakibatkan pertumbuhan menjadi cepat. Akibat
pemanjangan sel-sel yang cepat, tumbuhan bertambah besar. Pada kondisi, ini
faktor kehilangan air sangat kecil karena tranpantasi yang kurang. Adapun untuk
mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helai
daun yang lebar.
BAB III
Metodologi Penelitian
III.
1. Metode Penelitian : Eksperimen
a.
Variabel Bebas : Suhu
b.
Variabel Terkontrol :
-
Waktu
-
Tempat
-
Cahaya
-
Banyaknya biji kacang hijau
-
Takaran Air
c.
Variabel Terikat : Pertumbuhan Kacang
Hijau
d.
Hipotesis :
· Pada suhu yang lebih rendah, tanaman kacang
hijau akan lebih cepat pertumbuhannya.
·
Pada suhu yang lebih tinggi, pertumbuhan tanaman kacang hijau kurang pesat di
bandingkan dengan tanaman yang berada di suhu yang lebih rendah.
III.
2. Alat dan Bahan
· 10 Butir
Kacang Hijau
· 4 Butir
Mangkuk Plastik
· Air
· Kapas
· Label
· Alat Tulis
· Penggaris
· Benang
III.
3. Cara Kerja
1.
Siapkan alat dan bahan.
2.
Rendam kacang hijau dalam mangkuk yang berisi air selama 65 menit.
3.
Letakkan kapas pada mangkuk plastik, lalu basahi kapas hingga merata.
4.
Pilih sepuluh kacang hijau yang memiliki keadaan sama.
5.
Letakkan kacang hijau yang telah direndam ke atas kapas (satu mangkuk = 5
butir).
6.
Beri tanda pada setiap kacang dengan menggunakan label yang ditempelkan pada
bibir mangkuk plastik agar tidak tertukar.
7.
Letakkan mangkuk pertama di belakang kulkas di ruang makan dan letakkan mangkuk
kedua di sekitar ruang makan. (Dengan variabel terkontrol yang sama)
8.
Siram masing-masing pot yang berisi kacang hijau itu sekali sehari.
9.
Ukur tinggi dan catat perubahan masing – masing kecambah, kemudian di
rata-ratakan per harinya.
10.
Tulis hasil pengamatan kedalam tabel.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
IV.1.
Hasil Penelitian
a. Pengamatan
Pertumbuhan Kecambah pada Suhu Rendah (di Sekitar Ruang Makan)
Hari ke-
|
Tinggi Kecambah (cm)
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Rata-rata
|
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0, 5
|
0, 1
|
2
|
1, 45
|
1, 1
|
0, 45
|
0, 95
|
1, 5
|
1, 09
|
3
|
4, 6
|
1, 9
|
0, 5
|
1, 5
|
2, 25
|
2, 15
|
4
|
6, 7
|
3, 3
|
0, 7
|
2, 45
|
4, 95
|
3, 62
|
5
|
7, 5
|
3, 9
|
0, 7
|
4
|
7, 3
|
4, 68
|
6
|
8, 2
|
4, 55
|
0, 85
|
6, 6
|
8, 3
|
5, 7
|
7
|
12, 55
|
5
|
1, 6
|
10, 8
|
12, 4
|
8, 47
|
Rata- rata
|
5, 85
|
2, 82
|
0, 69
|
3, 8
|
5,31
|
3, 69
|
b. Pengamatan Pertumbuhan
Kecambah pada Suhu Tinggi (di Belakang Kulkas)
Hari
ke-
|
Tinggi
Kecambah (cm)
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Rata-rata
|
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
1
|
0,9
|
0,7
|
1,5
|
1,1
|
1,04
|
3
|
2
|
1,5
|
1,5
|
4,7
|
1,4
|
2,22
|
4
|
3,
3
|
2,
3
|
1,65
|
6,
2
|
3,
6
|
3,41
|
5
|
6,
2
|
3,
9
|
3,
05
|
7,
5
|
4,
15
|
4,
96
|
6
|
7,
6
|
4,
8
|
4,
9
|
8
|
5,
3
|
6,
12
|
7
|
9,
1
|
10,
3
|
6,
9
|
14,
2
|
11,
3
|
10,
36
|
IV.2.
Hasil Pembahasan
Percobaan
ini mengamati hubungan antara pertumbuhan kecambah kacang hijau dengan
perbedaan suhu yang ada. Jika dilihat dari hasil tabel a dan b menunjukkan
adanya perbedaan.
Pada
proses perendaman yang dilakukan selama 65 menit terlihat kacang-kacang hijau
lebih menggembung daripada sebelum di rendam dalam air. Hal itu menandakan
adanya proses imbibisi.
-
Hari pertama, tidak ada perubahan berarti pada kacang hijau di mangkuk I (yang
ditaruh di suhu rendah/di sekitar ruang makan) dengan kacang hijau di mangkuk
II (yang ditaruh di suhu tinggi/belakang kulkas). Perubahan hanya ditunjukkan
oleh kacang no 5 pada mangkuk I dengan merekahnya kulit kacang dan munculnya
tunas kecil dan kacang no 1 pada mangkuk II dengan merekahnya kulit kacang.
-
Hari kedua, mulai terlihat perbedaan antara mangkuk I dan mangkuk II. Hal ini
ditandai dengan bertambah tingginya masing-masing kecambah.
-
Hari ketiga, semua kecambah menunjukkan pertambahan tinggi kecambah dengan
pertumbuhan yang normal.
-
Hari keempat, adanya beberapa kecambah yang bertambah tinggi dengan pesat
dibandingkan kecammbah-kecambah yang lain.
-
Hari kelima, banyak kecambah bertambah tinggi dengan pesat (jauh dari data yang
di ambil dari hasil pengamatan hari sebelumnya) dan ada beberapa memiliki
plumula yang sudah tinggi juga di samping radikulanya. Namun, salah satu kacang
di mangkuk I tidak mengalami perubahan tinggi atau tetap. Beberapa kecambah
memiliki plumula yang pendek.
-
Hari keenam, semua kecambah mengalami perubahan tinggi. Sebagian besar kecambah
telah memiliki daun dan beberapa kecambah pertumbuhan plumulanya sudah mulai
panjang dari hari sebelumnya.
-
Hari ketujuh, semua kecambah bertambah tinggi. Banyak kecambha yang mengalami
perubahan tinggi yang lumayan pesat diikuti dengan pertumbuhan plumula dan
radikula yang lebih panjang dari sebelumnya.
BAB V
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan :
Dari
percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan kecambah dipengaruhi
suhu dimana kacang-kacang tersebut diletakkan. Kecambah akan tumbuh dengan baik
pada suhu yang optimal yaitu sekitar 30-400C. Dalam percobaan ini
pula bisa disimpulkan, kecambah yang diletakkan di suhu yang lebih panas
menyebabkan pertumbuhan kecambah menjadi lebih cepat dibanding jika di taruh di
suhu ruangan. Di samping suhu, banyak faktor eksternal maupun internal serta
cara adaptasi dari setiap kacang yang berbeda sehingga pertumbuhan kacang hijau
perharinya pun tidak konsisten.
Saran :
Sebaiknya
dalam melakukan penelitian seperti ini, agar kacang tumbuh pesat dan akan lebih
baik lagi apabila diletakkan pada suhu optimal. Perlu diperhatikan juga jenis
atau bentuk tempat/wadah yang akan digunakan untuk meletakkan kacang hijau
selama percobaan, karena jika berbeda jenis atau bentuknya dikhawatirkan akan
menghasilkan hasil pengamatan yang salah atau diluar perkiraan.
0 Komentar untuk "MAKALAH "PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU""